Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial
Judul Buku : Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial
Jika ada suatu tempat yang telah di(ter)lupakan dalam memori kolektif bangsa ini, dan kini perlu kita ingat-ingat lagi, mungkin Digoel adalah tcmpat itu. Digoel bertaut erat dengan sejarah pergerakan rakyat Indonesia, dengan putra-putra pertiwi, dengan mereka yang gagah berani mempertaruhkan jiwa dan raga.
Pada tahun 1926, pemerintah Belanda merealisasikan gagasan lama merek tentang sebuah tahanan politik buat mereka yang dianggap mengancam keamanan dan ketertiban (rust en orde) di wilayah Hindia Belanda. Terpilih Boven Digoel, sebuah kawasan rimba terpencil di Pulau Papua sekarang ini.
Konon inilah kamp konsentrasi pertama yang lahir di dunia. keadaan Digoel yang 100 persen terisolasi, belantara rawa penuh nyamuk malaria. Dengan daerah hunian yang tak layak huni ini, rasa sepi yang mencckam dan rindu kampung halaman yang kuat, maka ada di antara para tahanan ini yang kemudian menjadi gila, mati, mencoba melarikan diri namun kemudian lenyap tak tahu rimbanya, atau tunduk dengan apa yang diinginkan olch pemerintah.
Kendati demikian, ada yang tetap teguh, terus mencoba menyusun perlawanan. Jika golongan yang pertama itu cukup di Tanah Merah, maka untuk mcreka yang tetap "bengal" ini, pemerintah membuatkan kamp yang lebih ganas lagi di kawasan itu, Tanah Tinggi.
Jika menginginkan membaca buku ini dalam format PDF silahkan Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial pada link Download
Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial
Sejak akhir tahun 1926, menyusul pemberontakan PKI di Banten dan tahun 1927 di Sumatra Barat, hingga awal 1940-an ketika kanlp ini ditutup, ribuan aktivis pergerakan dikirim ke DigoeL Di antara mereka adalah para aktivis dan tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Rcpublik Indonesia (PARI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Indonesia (PARTINOO), Perhimpunan Muslim Indonesia (PERMI), Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII), dan beberapa lainnya. Nama-nama terkenal yang pernah mendiami tempat ini adalah Chalid Salim, Najoan, Mas Marco Kartodikromo, Xarim .l\15, Djamaluddin Tamin, Aliarcham, Sardjono, Hatta, Sjahrir dan lain-lain.
Sebagai bagian dari pcndidikan politik, atau katakanlah politik pengamanan politik, surat-surat para tahanan Digoel, berita-berita dan laporan-laporan tentang Digoel dengan sengaja disebar luaskan di kalangan masyarakat melalui media. Ikhwal Digoel yang disebar luaskan itu dimaksudkan untuk memberikan pe(la)ngajaran kepada kalangan bumiputra yang mencoba berpikir dan bennimpi tentang mcrdeka. Dengan infrastruktur-nya-residen, intelejen, dan dewan rakyat-Digoel, dengan demikian mcnjadi sarana pengamanan politik yang efektif dalam rangka menjaga rust en orde. Ia menjadi "hantu" ganas, yang mengancam dan membayang-bayangi gerak aktivis pergerakan.
Di Belanda sendiri, Digoel terkenal sebagai "kuburan". Sebenamya telah ada beberapa tulisan mengenai Digoel, baik dari pengamat/jumalis, mantan digoelis, maupun para penghuni Digoel lainnya, seperti dokter atau tentara. Yang terkenal adalah memoar Chalid Salim, adik kandung H. Agus Salim, yang terbit dalam Bahasa Belanda, Inggris, dan Indonesia beberapa tahun silam.
Buku yang sekarang ada di tangan pembaca ini kurang lebih adalah suatu tatapan ulang terhadap kamp konsentrasi Digoel. Takashi memanfoatkan bahan arsif yang luas dan catatan-catatan mereka yang pen1ah "berkenalan" dengan Digoel. Tidak sekadar gambaran historis yang hendak diberikan, melalui Digoel ini juga diperiksa politik pengan\anan politik yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dcngan ini, kita niungkin bisa merenungkan akan kebutuhan memiliki orde dan menjaganya.
Sering karena mementingkan orde kita lalu memikirkan ancaman. Orde selalu membutuhkan ancaman, dan ancaman dirasakan karena ada orde yang hendak dibangun dan dipertahankan. Di sisi lain, disoroti juga bagaimana kegoncangan yang terjadi di dunia pcrgerakan, intrik, dan konflik ideologis akibat dari rcpresi itu.
Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial
Prof. Dr. Takashi Shiraisi, sejarawan asal Jepang, terkenal dengan studinya mengenai za1nan pergerakan. Bukunya Zaman Bergemk (1998), bisa discbut scbagai yang terbaik di topiknya. Dua bagian buku ini (bagian pertama dan ketiga) semula merupakan dt1a tulisan yang dimuat di jumal lnd.onesia. Dalam sebuah pertemuan di Yogyakarta akhir 1998, kami meminta kesediaannya untuk diterjemahkan clan diterbitkan dalam bahasa Indonesia. "Sensci" dengan senang hati mcnyambut tawaran kami tersebut, ia bahkan bcrjanji akan melengkapi dengan satu tulisan dengan topik yang sama.
Tak lama kemudian satu tulisan, yang belum pemah dipublikasikan itu, ia kirirnkan dan menjadi bagian kedua dari buku ini. Kami sangat berterima kasih dengan kemurahan hatinya. Ketika buku akan terbit kami meminta Sensei untuk menulis pengantar, namun karena kesibukannya yang padat keinginan itu tidak bisa beliau penuhi. Untuk melengkapi buku ini, di bagian belakang kami sertakan wawancara dengan Prof. Dr. Takashi Shiraisi mcngenai Digoel yang dimuat dalam buku Mencari Demokrasi (ISAI, 1999).
Wawancara ini mungkin bisa berfungsi sebagai "pengantar" atau "penerang" ha I-ha I yang mungkin dianggap kurang jelas dalam buku ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman ISAI yang rnemberikan izin naskah ini ditei:bitkan ulang. Terakhlr( kami ucapkan terima kasih kepada Ford.
Foundation dan Yayasan .Adikarya IK'.API.atas dukμnganya. Selamat membaca (bS).
Jika menginginkan membaca buku ini dalam format PDF silahkan Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial pada link Download
Anda sekarang membaca postingan rangkuman buku yang berjudul Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial dengan alamat link https://galeriebook-id.blogspot.com/2020/06/download-buku-hantu-digoel-politik.html
Belum ada Komentar untuk "Download Buku Hantu Digoel Politik Pengamanan Politik Zaman Kolonial"
Posting Komentar